Informasi Pura Goa Lawah
Upacara Keagamaan di Pura Goa Lawah
Rahinan, Pura Goa Lawah
Waktu Piodalan di Pura Goa Lawah
Piodalan utama di Pura Goa Lawah jatuh pada Anggara Kasih Medangsia, yaitu hari Selasa Kliwon wuku Medangsia dalam penanggalan Bali. Ini merupakan hari suci khusus bagi Pura Goa Lawah dan dirayakan setiap 210 hari sekali (6 bulan kalender Bali).Makna: Ini adalah hari utama persembahyangan atau piodalan (hari jadi pura). Pada saat ini, umat Hindu datang untuk sembahyang dan memohon keselamatan, pembersihan lahir batin, dan keseimbangan alam.
Rangkaian Acara Piodalan
1. Nanceb Tapakan Ida Bhatara
- Sebelum piodalan dimulai, dilakukan upacara nanceb, yaitu memohon kehadiran Ida Bhatara (manifestasi Tuhan) melalui pratima atau simbol suci.
2. Melasti atau Mekiyis ke Laut
- Umat biasanya melakukan prosesi pembersihan simbol-simbol suci ke laut sebagai bentuk penyucian sebelum upacara utama dimulai. Karena pura ini dekat dengan pantai, pelaksanaannya menjadi sangat khidmat.
3. Upacara Puncak
- Dihadiri oleh ribuan pemedek (umat Hindu), upacara puncak dilakukan di pelataran utama (jeroan) pura. Terdapat upacara banten (sesajen), tari wali (tari sakral), dan persembahyangan massal.
- Ida Pedanda (pendeta) memimpin pembacaan mantra dan pemujaan.
4. Tari Sakral dan Gamelan
- Biasanya ditampilkan tari rejang, baris gede, dan wayang lemah yang ditujukan sebagai persembahan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
5. Ngaturang Bhakti dan Nyejer
- Umat akan “ngaturang bhakti” atau memberikan persembahan selama beberapa hari. Selama masa “nyejer” (biasanya 3 atau 11 hari), upacara berlangsung dan pura tetap ramai dikunjungi umat.

Piodalan Pura Goa Lawah
Piodalan di Pura Goa Lawah merupakan salah satu upacara keagamaan penting dalam tradisi Hindu Bali. Piodalan adalah hari jadi atau peringatan berdirinya sebuah pura yang dirayakan secara berkala. Di Pura Goa Lawah, piodalan dilakukan secara sakral dan meriah karena pura ini termasuk dalam jajaran Sad Kahyangan Jagat, yaitu enam pura utama yang dianggap sebagai penyangga spiritual pulau Bali.
Piodalan di Pura Goa Lawah merupakan ungkapan bhakti (pengabdian) umat Hindu kepada Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Segara (dewa laut).
Karena pura ini berada di hadapan gua yang dihuni oleh kelelawar dan diyakini sebagai salah satu ujung dari tubuh Naga Basuki, piodalan juga memohon keharmonisan antara alam, manusia, dan spiritualitas (Tri Hita Karana).
Selama piodalan, pengunjung diharapkan berpakaian adat, menjaga kesucian pura, dan mematuhi tatakrama (etika) bersembahyang di tempat suci.

Hari Raya Galungan dan Kuningan
Banyak umat datang untuk menghaturkan bakti karena Pura Goa Lawah adalah Sad Kahyangan (pura jagat) yang penting secara spiritual.

Nyegara Gunung
Biasanya dilaksanakan secara khusus untuk pembersihan spiritual dengan menggabungkan kunjungan ke laut (segara – Goa Lawah) dan gunung (Besakih). Tidak memiliki tanggal pasti, tergantung keperluan upacara besar atau upacara adat keluarga.

Purnama dan Tilem
Hari-hari ini juga banyak umat yang melakukan persembahyangan untuk memohon berkah dan kesucian, walau tidak selalu ada upacara besar.
Menjaga Kesucian Sekala dan Niskala
Larangan, Pura Goa Lawah
Larangan-larangan ini tidak hanya bersifat fisik, tapi juga spiritual. Umat diharapkan datang ke Pura Goa Lawah dengan niat yang tulus, sikap hormat, dan pikiran yang bersih.
- Tidak boleh memasuki Pura saat Cuntaka
- Tidak boleh berpakain tidak sopan
- Tidak boleh berisik atau bercanda di dalam Pura
- Tidak boleh menyentuh atau mengganggu Kelelawar
- Tidak boleh membuang sampah sembarangan
- Tidak boleh masuk ke area paling suci (Utama Mandala) sembarangan
- Tidak boleh memanjat struktur Pura atau Goa